Jumat, 29 Desember 2023

Tips Memberi Nama Anak Kembar Perempuan

 

Tips-Memberi-Nama-Anak-Kembar-Perempuan
Tips Memberi Nama Anak Kembar Perempuan

Beberapa waktu lalu, di media sosial sempat heboh tentang seorang artis yang memberi nama anaknya dengan nama yang terkesan ‘nyastra’ dan unik. Seperti biasa, hal ini sempat menjadi perdebatan para netizen. Namun tentu saja kembali lagi, memberikan nama bagi anak laki-laki, anak perempuan, atau nama anak kembar tentunya merupakan hak orang tuanya, dimana nama yang diberikan oleh orang tua berisikan harapan dan doa.


Saat ini, memberi nama untuk anak memang ada banyak pilihan, karena banyak sekali nama-nama anak yang tersedia di internet atau bisa juga mencari di buku-buku yang berisi nama bayi. Meski begitu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memberikan nama, khususnya nama anak kembar perempuan.


Tentukan Tema

Tentukan tema saat memberikan nama anak kembar, misalnya apakah akan memilih tema nama-nama arab, nama-nama jawa, nama-nama sansekerta, atau beragam tema lainnya yang bisa dipilih. Misalnya untuk nama arab, ada pilihan Najwa dan Nasywa, atau bagi yang ingin nama anak kembar perempuan dengan tema nasionalisme, bisa memilih Dirgantari dan Negari. Atau bagi yang memiliki hobi naik gunung, bisa juga memberi nama anak kembar dengan Rinjani dan Mandalagiri.

 

Tema-tema ini memang bukan merupakan suatu keharusan, akan tetapi saran tentang tema ini bisa dilakukan agar pemberian nama lebih mengerucut dan tidak terlalu pusing saat harus memilih nama untuk anak kembar perempuan.

 

Tidak Terlalu Panjang

Banyak orang tua yang seringkali ingin mengikuti tren, semua nama yang sekiranya bagus ingin dimasukkan ke dalam nama anak. Padahal, untuk nama anak kembar perempuan, cukup pilih nama dengan panjang standar, cukup 3 kata saja.

 

Nama yang terlalu panjang, seringkali merepotkan ketika urusan administrasi di masa depan, apalagi ketika si anak harus menyebutkan namanya di depan orang lain, atau menuliskan namanya di lembar ujian yang kolomnya terbatas.

 

Mudah Ejaannya

Sekarang ini banyak sekali pilihan nama anak dengan ejaan yang rumit, tak hanya ejaan yang rumit, pelafalannya juga akhirnya menjadi rumit. Saat anak memperkenalkan namanya, bahkan bisa jadi, ia juga mengalami kesulitan. Oleh sebab itu, sebaiknya pilih nama yang mudah ejaannya.


Ejaan nama yang mudah juga akan mempermudah ketika pengurusan administrasi, karena tak jarang, nama yang memiliki ejaan yang sulit seringkali mengalami kesalahan penulisan akte kelahiran, KTP, ijazah, hingga berkas lainnya.


Lestarikan Nama Keluarga

Bagi yang memiliki nama keluarga, tak ada salahnya untuk menggunakannya sebagai nama belakang bagi anak kembar perempuan. Selain unik, hal ini juga tentunya bisa mengingatkan anak cucu nantinya pada leluhurnya. Misalnya saja seperti artis Dian Sastrowardoyo, atau Sophia Latjuba.

 

Penggunaan nama keluarga juga bisa menjadi salah satu cara untuk mempermudah dalam penentuan nama anak, tinggal mencari satu atau dua kata lain untuk digabungkan pada nama keluarga.

 

Senada Oke, Tidak Senada juga Tak Apa

Nama anak kembar seringkali memang memiliki kemiripan antara satu sama yang lain, meskipun itu hanya ada pada satu kata dalam rangkaian namanya.. Kenapa orang tua seringkali memberikan nama yang mirip atau senada untuk anak kembar perempuan? Hal ini lebih pada identitas untuk menandakan bahwa dua anak tersebut adalah anak kembar.


Meski begitu, nama untuk anak kembar tak harus selalu mirip atau senada, boleh-boleh saja nama untuk anak kembar memiliki perbedaan, karena meski berbeda, biasanya masih ada dalam satu tema. Misalnya Rahayu dan Rezeki, Bulan dan Mentari, Mawar dan Melati. 


Jangan Terlalu Mengikuti Tren

Setiap dekade ada tren nama-nama anak yang muncul, untuk dekade ini, yang seringkali muncul adalah nama-nama seperti Queenza, Shaqueela, Aira, Shalsabila. Akan tetapi, sebisa mungkin jangan terlalu mengikuti tren nama-nama anak yang sedang hits.


Kenapa begitu? Hal ini karena bisa jadi ada banyak anak lain yang akan menggunakan nama-nama tersebut, dan akan menjadi suatu nama yang tidak unik lagi. Hal ini juga akan menjadi kebingungan bagi anak ataupun orang-orang di sekitarnya ketika memiliki nama yang sama dengan orang lain, misalnya dalam satu kelas ada 4 orang yang memiliki nama Aira, dan orang disekitarnya juga akan bingung ketika ditanya, Aira yang mana?  


Universal dan Cocok di Segala Profesi

Carilah nama yang lebih universal untuk anak kembar perempuan. Nama universal di sini bisa dibilang nama yang digunakan tersebut merupakan nama-nama yang cocok untuk segala profesi, bayangkan anak-anak kita nantinya akan jadi pejabat, atlet, menteri atau bahkan presiden. Jadi bayangkan, nama-nama anak kita adalah nama-nama yang cocok di segala profesi, termasuk ketika anak kita nantinya jadi orang penting di negeri ini.


Siapa tahu juga di kemudian hari, nama anak kita akan menjadi nama jalan, nama rumah sakit, nama bandara, atau nama tempat penting lainnya.


Berkonsultasi

Memang banyak nama-nama dengan beragam bahasa di internet, dan seringkali orang tua terlalu yakin dengan arti dari nama-nama tersebut. Sebelum mengambil nama tersbeut dan diberikan pada anak, alangkah sebaiknya  berkonsultasi terlebih dahulu pada orang-orang yang lebih paham.


Misalnya ingin menggunakan nama dengan bahasa-bahasa daerah di Indonesia, sebaiknya konsultasikan lebih dulu pada mereka yang paham bahasa tersebut. Begitu juga saat ingin memberikan nama-nama dengan bahasa Jepang, Turki, Arab, dan lain sebagainya.


Kenapa harus berkonsultasi? Hal ini untuk menghindari kesalahan arti yang seringkali terjadi, hal ini dikarenakan arti nama anak yang ada di internet seringkali berbeda dengan arti sesungguhnya.


Berisi Doa dan Harapan

Memberikan nama untuk anak jangan hanya karena nama tersebut terdengar bagus atau karena sedang tren, akan tetapi nama-nama yang kita berikan pada anak haruslah berisikan doa dan harapan yang baik untuk anak.

 

Nama adalah salah satu hak anak hadiah terbaik yang harus diberikan oleh orang tua, oleh sebab itu, jangan sampai gegabah memberi nama anak. Maka dari itu, pemberian nama anak harus dipersiapkan secara matang.

 

Tentukan Nama Panggilan

Setelah mendapatkan nama panjang atau nama lengkap untuk anak kembar perempuan, jangan lupa juga untuk menentukan nama panggilan untuk anak. Pilih nama panggilan yang simpel, sederhana, mudah diucapkan, dan tentunya tidak membingungkan anak atau orang sekitar.


Nama panggilan ini juga bisa jadi nama identitas, karena seringkali seseorang lebih dikenal dengan nama panggilannya dibandingkan nama lengkapnya. Oleh sebab itu, nama panggilan ini juga harus ditentukan sebaik saat menentukan nama lengkapnya. 


Nah, itu dia tips memberikan nama anak kembar perempuan yang bisa diaplikasikan oleh para orang tua. Setelah memberikan nama, sebagai warga negara yang baik, jangan lupa untuk segera mendaftarkan nama tersebut ke Disdukcapil untuk segera mendapatkan akte kelahiran, ya.

Jumat, 27 Oktober 2023

Eko Cahyono, Oase untuk Literasi di Malang

 

eko-cahyono
Eko Cahyono, Oase untuk Literasi di Malang
Sumber foto: Instagram Eko Cahyono

Eko tampak menata buku-buku koleksi pribadinya, beberapa ada yang sudah lusuh dan robek di beberapa bagiannya. Baginya, buku adalah sahabat baik yang tak hanya ingin ia kenal dan akrabi seorang diri, makanya ia membawa buku-buku itu berkeliling untuk mengenalkannya pada anak-anak di Malang.

 

Eko mempunyai semangat besar untuk membawa perubahan masyarakat ke arah yang positif dengan mengabdikan hidupnya di dunia pendidikan melalui perpustakaan keliling ‘Pustaka Anak Bangsa’ yang ia dirikan.

 

Usahanya untuk mengenalkan buku-buku pada anak-anak di Kabupaten Malang tak selalu berjalan mulus, ada kalanya banyak halangan dan rintangan yang harus ia hadapi. Apalagi ia menjalankan ‘Pustaka Anak Bangsa’ dengan sukarela dan menggunakan uang pribadinya untuk membiayai perpustakaan tersebut. 

 

Eko Cahyono sudah menjalankan layanan perpustakaan keliling selama belasan tahun dan telah menjangkau seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Malang. Saat ini sudah ada 26 perpustakaan di 35 desa di 7 kecamatan se-Kabupaten Malang yang menjadi perpanjangan tangan dari Pustaka Anak Bangsa di mana perpustakaan ini buka selama 24 jam setiap harinya.

 

Dari Pustaka Anak Bangsa untuk Indonesia

Pada mulanya Eko Cahyono melihat masih banyak anak-anak yang tidak sekolah, maka dari itu ia bersemangat untuk mendirikan Pustaka Anak Bangsa agar bisa mengenalkan anak-anak tersebut pada buku sekaligus bisa mengajarkan mereka membaca dan menulis. Eko Cahyono melihat anak-anak yang tidak bisa melanjutkan sekolah butuh akses pendidikan agar mereka memiliki kemampuan untuk bergerak maju.  

 

Perpustakaan keliling milik Eko Cahyono ini menghadirkan dampak nyata yang positif di berbagai komunitas, sehingga anak-anak yang awalnya tidak bersekolah, akhirnya bisa mendapatkan akses ke buku-buku yang mendidik serta menginspirasi.

 

Anak-anak tersebut kini bisa tumbuh dengan lebih percaya diri, apalagi menurut Eko, perpustakaan keliling bukan lagi tentang membawa buku dari satu desa ke desa lain, dari satu kampung ke kampung lain. Melainkan bagaimana buku mampu menciptakan lingkungan yang mendukung akses pertumbuhan dan pembelajaran.

 

Menurut Eko Cahyono, anak-anak itu bukannya tidak suka membaca, akan tetapi alasan di balik adanya jarak antara anak-anak dengan buku adalah karena ketiadaan buku di dekat mereka.  

 

Jatuh Bangun Mengembangkan Pustaka Anak Bangsa

Meskipun harus berkeliling ke banyak tempat, namun semangat dan tekad Eko Cahyono ini layak mendapat apresiasi setinggi-tingginya, karena di zaman sekarang ini tak banyak orang yang mau bergerak untuk kemaslahatan masyarakat, khususnya di bidang literasi.

 

Dulu, sebelum berkeliling, Eko Cahyono membuka perpustakaannya di teras rumahnya, dan menariknya, Eko melakukan hal ini sejak ia duduk di bangku SMA. Ia menggelar majalah-majalah bekas yang bisa dibaca oleh orang-orang, hingga banyak tetangga yang mengira jika adalah penjual majalah.   

 

Hingga setelah lulus SMA, Eko mulai mengenal buku, ia pun sering datang ke toko buku dan mulai mengenal dunia perbukuan. Di toko buku yang ia datangi, ia sering melihat dan memperhatikan orang-orang yang membeli banyak buku. Eko berpikir kalau orang-orang yang membeli banyak buku pastilah memiliki banyak buku di rumahnya. Eko pun nekat mengajak berkelan orang-orang tersebut dan menyampaikan tujuannya untuk meminta buku. Sejak saat itulah ia meminta buku secra door to door. 

 

Untuk mewujudkan mimpi Eko dalam pemberantasa buta huruf, Eko harus berkeliling dan berhenti di pos ojek, bengkel, rental komputer, salon sebagai tempat pemberhentian perpustakaannya. Hal yang selalu dilakukan Eko selama belasan tahun itu tak membuat ia patah semangat.

 

Bahkan ketika Eko Cahyono dicap pengangguran oleh kedua orang tuanya karena pekerjaannya yang tidak jelas, ia tetap melaju dan tidak menyerah. Ia bekerja lebih keras untuk mencari uang tambahan hingga kemudian ia bisa mengontrak rumah untuk dijadikan perpustakaan anak bangsa. 

 

Di tempat tersebut, Eko Cahyono mengajak anak-anak untuk berkegiatan positif, tidak hanya membaca buku saja, tapi juga ada melukis di kanvas, praktek memasak, kursus komputer, menonton film bersama, menjahit, menanam beragam jenis tanaman obat, serta diskusi rutin setiap malam minggu.

 

Eko juga rela meminta sumbangan buku-buku bekas dari pintu ke pintu untuk bisa ditempatkan di perpustakaannya, dan ia tidak malu melakukannya. Bicara tentang buku-buku yang hilang, dulu, ia sempat berpikiran kalau ia akan mengalami kerugian ketika bukunya yang dipinjam tidak dikembalikan, namun ia kemudian menyadari bahwa buku yang tidak dikembalikan tersebut masih memiliki manfaat untuk orang lain.

 

Kisah pilu lainnya adalah ketika Eko Cahyono hampir menjual ginjalnya karena tidak memiliki uang untuk membayar kontrakan. Eko Cahyono pun merasakan bagaimana ia harus pindah kontrakan belasan kali. Hingga akhirnya Eko bisa membeli tanah sendiri dan membangunnya di tahun 2011. Tentunya sebuah perjalanan yang sangat tangguh, kan?

 

Eko Cahyono mengungkapkan bahwa, selama kebijakan perbukuan tidak berpihak kepada rakyat, maka tingkat literasi anak bangsa juga akan begitu-begitu saja alias jalan di tempat.

 

Harapan Eko Cahyono

Eko Cahyono memiliki harapan besar, bahwa di masa yang akan datang, perpustakaan yang ia dirikan dapat bertransformasi menjadi institusi yang menyelenggarakan program Kejar Paket B serta C bagi anak-anak yang tidak dapat melanjutkan pendidikannya.

 

Berkat dedikasi dan kerja kerasnya tersebut, Eko Cahyono sudah membantu mewujudkan mimpi anak-anak di daerah terpencil. Ia juga menjadi bukti bahwa selama semangat itu masih ada, tidak ada yang tidak mungkin untuk dilakukan dan diwujudkan. Maka tidaklah heran jika Eko Cahyono mendapatkan apresiasi SATU Indonesia Award atas jasanya di bidang literasi.