Rabu, 07 Oktober 2015

[Karya Twinners] Cantiknya Jadi Sailor Moon

Sumber gambar



Cantiknya Jadi Sailor Moon
Karya Hastira Soekardi

Siang itu walau sinar matahari memancar terik, aku tak patah semangat. Memasuki event Hello Fest di indoor Senayan. Aku suka sekali dengan semua yang berbau Jepang termasuk anime, manga, dan film kartunnya. Salah satu yang paling aku ingat adalah Sailor Moon. Pernah sih berharap suatu waktu bisa jadi Sailor Moon. Rasanya akan terlihat ciamik dengan menggunakan kostumnya dan membasmi kejahatan. Apalagi saat Sailor Moon sudah berujar, “Dengan kekuatan bulan aku akan menghukummu.” Wih serasa banget jadi Sailor Moon.

 
            “Fitri!” terdengar teriakan memanggil namaku. Aku menoleh, terlihat seseorang berpakaian Sailor Moon datang menghampiriku. “Fitri?” tanyanya.
            “Iya, kamu siapa?”
            “Kamu gak lihat, ya aku Sailor moon.” Aku mengernyitkan dahi. Gak mungkinlah  ada Sailor Moon asli. Ini kan event yang pasti banyak cosplayer-cosplayer yang memakai kostum anime.
            “Kamu bercanda. Kamu dari komunitas cosplay mana?” aku balik bertanya. 
Dia menarik lenganku ke tempat yang tersembunyi. Dia melotot padaku, tampak agak kesal. Tapi aku juga heran mengapa dia harus kesal padaku, harusnya aku yang kesal, dia seenaknya menarik lenganku kemari.
            “Dengar ya, aku ini Sailor Moon asli bukan cosplayer, mengerti,” tukasnya. Dia menatapku tajam dan tiba-tiba saja aku terpana. Dia memperlihatkan kekuataan bulan yang ia miliki. Aku mengucek-ucek mataku tak percaya.  Masih tak percaya aku cubit pipiku, sakit. Ini bukan mimpi tapi kenyataan.
            “Jadi kamu benar-benar Sailor Moon?”
            “Masih gak percaya?” tanyanya kesal. 
Aku menggeleng keras. Sailor Moon ternyata minta bantuan aku agar aku menyamar jadi Sailor Moon, Jadi bertukar tempat. Langsung saja aku setuju dengan keinginannya secara aku memang berharap bisa jadi Sailor Moon.
            “Tapi kamu harus menghindari penjahat yang mau ambil kristal perak yang aku sembunyikan.” 
Aku terbelalak kaget. Mengapa aku???  Belum sempat aku protes, Sailor Moon sudah menjentikan tongkatnya. Dan tralala..., aku sudah berpakaian Sailor Moon, dan Sailor Moon asli sudah menggunakan pakaianku. Aku memutar-mutar tubuhku. Ah, begini rasanya jadi Sailor Moon. Sailor Moon tampak berlalu dari hadapanku. Saking senangnya aku lupa kalau aku harus menghindari penjahat.

            Aku kembali berjalan sepanjang arena pameran . Banyak sekali atribut-atribut , assesoris berbau Jepang di sini. Tiba-tiba saja aku kaget, tampak penjahat mendekati dan mulai berusaha menangkapku.
            “Kembalikan kristal peraknya padaku!” teriaknya. 
Aku  menatap tak percaya. Ada penjahat yang mau menangkapku, Aku berlari sekencang mungkin. Aku menoleh ke belakang, penjahat itu mengejarku. Dan saat aku kembali melihat ke depan, aku melihat ada satu penjahat lagi berteriak padaku untuk mengembalikan kristal perak. Aku tak sempat berpikir lagi, aku belok ke arah kiri dan menjauh dari mereka. Tapi kenyataaan yang harus aku hadapi adalah semakin banyak penjahat yang mengejar diriku. Aku sudah kelelahan, napasku mulai tersengal-sengal. Ah, apa aku pakai kekuatan sailor moon ya, tapi aku bukan sailor moon??? Tapi apa susahnya mencoba. Aku putar tongkatnya dan aku teriakan mantara-mantranya. Tiba-tiba saja berpendar sinar putih yang merubuhkan semua penjahat tadi. Leganya. Aku tersenyum, aku baru saja jadi sailoor moon sungguhan....
            “Hai Fitri, sudah lama? Idih melamun, ya?” tanya Susan menepuk pundakku. 
Aku tersentak kaget. Saat aku melihat pakaianku, aku masih mempergunakan jeans belelku dan kaos oblong.
            “Ada apa, Fit?” tanyanya heran sambil menatapku. 
Jadi yang tadi itu hanya khayalan atau benaran? Entahlah!!!

*Telah diedit seperlunya.
*Sumber tulisan di sini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar