Sumber gambar |
Cantiknya
Jadi Sailor Moon
Karya Hastira Soekardi
Siang itu walau
sinar matahari memancar terik, aku tak patah semangat. Memasuki event Hello
Fest di indoor Senayan. Aku suka sekali dengan semua yang berbau Jepang
termasuk anime, manga, dan film kartunnya. Salah satu yang paling aku ingat
adalah Sailor Moon. Pernah sih berharap suatu waktu bisa jadi Sailor Moon.
Rasanya akan terlihat ciamik dengan menggunakan kostumnya dan membasmi
kejahatan. Apalagi saat Sailor Moon sudah berujar, “Dengan
kekuatan bulan aku akan menghukummu.” Wih serasa banget jadi Sailor Moon.
“Fitri!” terdengar teriakan
memanggil namaku. Aku menoleh, terlihat seseorang berpakaian Sailor Moon
datang menghampiriku. “Fitri?” tanyanya.
“Iya, kamu siapa?”
“Kamu gak lihat, ya aku Sailor moon.”
Aku mengernyitkan dahi. Gak mungkinlah
ada Sailor Moon asli. Ini
kan event yang pasti banyak
cosplayer-cosplayer yang memakai kostum anime.
“Kamu bercanda. Kamu dari komunitas
cosplay mana?” aku balik bertanya.
Dia menarik lenganku ke tempat yang
tersembunyi. Dia melotot padaku, tampak agak kesal. Tapi aku juga heran mengapa
dia harus kesal padaku, harusnya aku yang kesal, dia seenaknya menarik lenganku
kemari.
“Dengar ya, aku ini Sailor Moon asli
bukan cosplayer, mengerti,” tukasnya. Dia menatapku tajam dan tiba-tiba saja
aku terpana. Dia memperlihatkan kekuataan bulan yang ia miliki. Aku
mengucek-ucek mataku tak percaya. Masih
tak percaya aku cubit pipiku, sakit. Ini bukan mimpi tapi kenyataan.
“Jadi kamu benar-benar Sailor Moon?”
“Masih gak percaya?” tanyanya kesal.
Aku menggeleng keras. Sailor Moon ternyata minta bantuan aku agar aku menyamar
jadi Sailor Moon, Jadi bertukar tempat. Langsung saja aku setuju dengan
keinginannya secara aku memang berharap bisa jadi Sailor Moon.
“Tapi kamu harus menghindari
penjahat yang mau ambil kristal perak yang aku sembunyikan.”
Aku terbelalak
kaget. Mengapa aku??? Belum sempat aku
protes, Sailor Moon sudah menjentikan tongkatnya. Dan tralala..., aku sudah
berpakaian Sailor Moon, dan Sailor Moon asli sudah menggunakan pakaianku. Aku
memutar-mutar tubuhku. Ah, begini rasanya jadi Sailor Moon. Sailor Moon tampak
berlalu dari hadapanku. Saking senangnya aku lupa kalau aku harus menghindari
penjahat.
Aku kembali berjalan sepanjang arena
pameran . Banyak sekali atribut-atribut , assesoris berbau Jepang di sini.
Tiba-tiba saja aku kaget, tampak penjahat
mendekati dan mulai berusaha menangkapku.
“Kembalikan kristal peraknya
padaku!” teriaknya.
Aku menatap tak
percaya. Ada penjahat yang mau menangkapku, Aku berlari sekencang mungkin. Aku
menoleh ke belakang, penjahat itu mengejarku. Dan saat aku kembali melihat ke
depan, aku melihat ada satu penjahat lagi berteriak padaku untuk mengembalikan
kristal perak. Aku tak sempat berpikir lagi, aku belok ke arah kiri dan menjauh
dari mereka. Tapi kenyataaan yang harus aku hadapi adalah semakin banyak
penjahat yang mengejar diriku. Aku sudah kelelahan, napasku mulai
tersengal-sengal. Ah, apa aku pakai kekuatan sailor moon ya, tapi aku bukan
sailor moon??? Tapi apa susahnya mencoba. Aku putar tongkatnya dan aku
teriakan mantara-mantranya. Tiba-tiba saja berpendar sinar putih yang
merubuhkan semua penjahat tadi. Leganya. Aku tersenyum, aku baru saja jadi
sailoor moon sungguhan....
“Hai Fitri, sudah lama? Idih melamun,
ya?” tanya Susan menepuk pundakku.
Aku tersentak kaget. Saat aku melihat
pakaianku, aku masih mempergunakan jeans belelku dan kaos oblong.
“Ada apa, Fit?” tanyanya heran sambil
menatapku.
Jadi yang tadi itu hanya khayalan atau benaran? Entahlah!!!
*Telah diedit seperlunya.
*Sumber tulisan di sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar